PERMASALAHAN HUKUM, MORAL DAN SOSIAL DALAM AKULTURASI BUDAYA EPOS RAMAYANA DI IMDONESIA.
DOI:
https://doi.org/10.29303/ius.v12i1.1363Kata Kunci:
Ekonomi Kreatif, Hak Cipta, Alkuturasi Budaya, RamayanaAbstrak
Dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2019 dibutuhkan pemikiran, gagasan dan ide-ide kreatif masyarakat serta kemampuan intelektual untuk menghasilkan berbagai karya yang bernilai ekonomi tinggi yang mendapatkan perlindungan berdasarkan UU Hak Cipta.
Bagi masyarakat Indonesia, salah satu bentuk kreativitas yang potensial untuk dikembangkan adalah menciptakan kreasi baru berbasis akulturasi budaya yang dijamin perlindungannya oleh UU Hak Cipta. Selain memiliki kekayaan budaya yang beragam, Indonesia juga merawat sejumlah karya tradisional asing yang telah menjadi bagian dari tradisi dalam kehidupan masyarakat.
Epos Ramayana karya Valmiki dari India, maupun tari tradisional Barongsai dari China menjadi contoh unsur budaya asing yang telah terakulturasi secara harmoni dengan karya seni budaya Indonesia.
Penelitian hukum ini bertujuan mengkaji potensi permasalahan yang mungkin timbul dalam proses akulturasi budaya, baik dari aspek hukum, moral maupun sosial politik terkait dengan hubungan antar negara. Adapun pendekatannya mengacu pada pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi budaya merupakan proses yang netral dan berpotensi melahirkan ciptaan-ciptaan baru yang lebih baik sepanjang dilakukan dengan hati-hati terutama dengan tetap menghormati nilai-nilai budaya, etika dan norma hukum secara patut dan sepantasnya.
Dari segi ekonomi, kreasi ciptaan baru hasil akulturasi budaya berpotensi memiliki nilai komersial tinggi guna dieksploitasi untuk mendukung pengembangan perekonomian nasional.
Unduhan
Referensi
A., Rifda. “Daftar Tembang Mancapat Dan Maknanya.” Gramedia Blog, December 29, 2023. https://www.gramedia.com/literasi/daftar-tembang-macapat-dan-maknanya/.
Badrika, I Wayan. Sejarah. Jakarta: Erlangga, 2006.
BBC News Indonesia. “Bendera RI Terbalik: Perseteruan Dari Gangyang Malaysia Ke ‘Malingsia,’” August 22, 2017. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-40996111.
Choy, Lee Khoon. Golden Dragon and Purple Phoenix, The Chinese and Their Multi Ethnic Descendants in Southeast Asia. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte, Ltd., 2013.
CNN Indonesia. “Kronologi Rasa Sayange Di Klaim Malaysia Hingga Diprotes PM,” September 7, 2023. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230907110558-106-995928/kronologi-rasa-sayange-diklaim-malaysia-hingga-diprotes-pm-anwar/2.
Daeng, Hans J. Manusia, Kebudayaan Dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008.
Dandy, Justine, Adrian Doidge, Katharina Lefringhausen, Jonas R. Kunst, and Abraham Kenin. “How Do Australian Majority-Group Members Acculturate? A Person-Centred Approach.” International Journal of Intercultural Relations 97 (November 2023). https://doi.org/10.1016/j.ijintrel.2023.101876.
Desai, Santosh N. “Ramayana—An Instrument of Historical Contact and Cultural Transmission Between India and Asia.” The Journal of Asian Studies 30, no. 1 (November 1970): 5–20. https://doi.org/10.2307/2942721.
DetikHealth. “Atraksi Menyemburkan Api, Risiko Sebenarnya Lebih Fatal Dari Luka Bakar,” August 25, 2014. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2671128/atraksi-menyemburkan-api-risiko-sebenarnya-lebih-fatal-dari-luka-bakar.
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo. “Karakter Penari Reog Ponorogo.” Accessed December 24, 2023. https://disbudparpora.ponorogo.go.id/karakter-penari-reog-ponorogo/.
Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. “Kampung Wisata Jogja,” April 30, 2018. https://pariwisata.jogjakota.go.id/detail/index/55.
Hasugian, Rita. “Pawai Ogoh-Ogoh, 8 ‘Raksasa’ Simbol Kejahatan Dikalahkan Saat Nyepi.” KatongNTT.com. Accessed December 31, 2023. https://katongntt.com/raksasa-kejahatan-nyepi-hindu-kota-kupang/.
Hazlitt, Henry. Dasar-Dasar Moralitas (The Foundations of Morality). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Idris, Muhammad. “Pengertian Dan Hubungan Antara Ekonomi Kreatif Dan Industri Kreatif.” Kompas.com, October 20, 2023. https://money.kompas.com/read/2023/10/20/094121826/bagaimanakah-hubungan-antara-ekonomi-kreatif-dan-industri-kreatif.
Indonesia Kaya. “Pembuktian Kesucian Shinta Dalam Sendratari Ramayana.” Accessed December 28, 2023. https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/pembuktian-kesucian-shinta-dalam-sendratari-ramayana/.
Indonesia.go.id. “I La Galigo, Sebuah Kitab Suci Asli Bugis,” February 15, 2019. https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/la-galigo-sebuah-kitab-suci-asli-bugis.
Kesowo, Bambang. Pengantar Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Jakarta: Sinar Grafika, 2021.
Khoiri, Ahmad Masaul. “Ada Dagelan Mirip Ketoprak Di Tari Tradisional Jepang.” Detik Travel, July 10, 2018. https://travel.detik.com/international-destination/d-4107843/ada-dagelan-mirip-ketoprak-di-tari-tradisional-jepang-ini.
Koentjoroningrat. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan, 2004.
Liputan6. “Penari Pendet Dalam Iklan Pariwisata Malaysia Protes,” August 25, 2009. https://www.liputan6.com/news/read/241836/penari-pendet-dalam-iklan-pariwisata-malaysia-protes.
Moelyono, Mauled. Menggerakkan Ekonomi Kreatif: Antara Tuntutan Dan Kebutuhan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Optima Education. “Budaya Korea: Sejarah, Adat Dan Masyarakat Serta Zaman Modern,” January 15, 2024. https://optima-education.com/budaya-korea-sejarah-adat-dan-masyarakat-serta-zaman-modern/.
Parekh, Bhikhu. Rethinking Multiculturalism, Keberagaman Budaya, Dan Teori Praktik. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Phinemo. “6 Candi Tertinggi Di Indonesia, Tempat Sakral Untuk Memuja Dewa.” Accessed December 29, 2023. https://phinemo.com/6-candi-tertinggi-di-indonesia-tempat-sakral-untuk-memuja-para-dewa/53160755_255415652032240_641887583973196303_n/.
Pranyoto, Victorianus Sat. “Sendratari Ramayana Di Kawasan Candi Prambanan Banyak Diminati Wisatawan.” Antara News Jogja, May 8, 2022. https://jogja.antaranews.com/berita/552237/sendratari-ramayana-di-kawasan-candi-prambanan-banyak-diminati-wisatawan.
Pratiwi, Malida Dinni. “Antara Yang Sakral Dan Yang Profan Dalam Tradisi Adat Larung Sesaji Di Telaga Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo.” Thesis, Universitas Brawijaya Malang, 2018. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7989/.
Qothrunnada, Kholida. “Memahami Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Dalam Cerita Pendek.” Detikedu, November 15, 2021. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5811906/memahami-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-dalam-cerita-pendek.
Raharjojati, Wasisto, ed. Relasi Nasionalisme Dan Globalisme Kontemporer: Sebuah Kajian Konseptual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.
Ramli, Ahmad M. Hak Cipta, Disrupsi Digital Ekonomi Kreatif. Bandung: Institut Pandya Astagina & PT Alumni, 2018.
Rangkuti, Maksum. “Ekonomi Kreatif: Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat Dan Contohnya.” Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU, June 19, 2023. https://feb.umsu.ac.id/ekonomi-kreatif-pengertian-ciri-ciri-manfaat-dan-contohnya.
Rani, Mohd. Zariat Abdul. “The History of Hinduism and Islam in Indonesia: A Review on Western Perspective.” Makara Human Behaviour Studies in Asia 14, no. 1 (2010): 51–55. https://doi.org/10.7454/mssh.v14i1.571.
Robert Wilson. “I La Galigo.” Accessed July 7, 2019. https://robertwilson.com/i-la-galigo.
Saputra, Helmi Ade. “Iklan Pariwisata Malaysia Di Inggris Dikritik.” Oketravel, February 20, 2015. https://travel.okezone.com/read/2015/02/20/406/1108442/iklan-pariwisata-malaysia-di-inggris-dikritik.
Sedyawati, Edi. Transformasi Budaya Jawa Dalam Kerangka Dinamika Antar Pusat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997.
Soelistyo, Henry. Hak Cipta Tanpa Hak Moral. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sudarsono, Juwono, and Wahyudi Ruwiyanto. Reformasi Sosial Budaya Dalam Era Globalisasi. Jakarta: PT Wacha Widia Perdana, 1999.
Sunaryo. Etika Berbasis Kebebasan Amartya Sen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017.
Suryana, Yayan. “Akulturasi Kebudayaan (Hindu-Buddha-Islam) Dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah Nasional Indonesia.” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 26, no. 1 (June 2017): 101–9. https://doi.org/10.17509/jpis.v26i1.6925.
Susanti, Diah Imaningrum. Ekspresi Budaya Tradisional Dan Hak Kekayaan Intelektual. Malang: Percetakan Dioma, 2019.
Sutrisno, Mudji. Ranah-Ranah Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Syamsudin, M., ed. Hukum Adat Dan Modernisasi Hukum, Bunga Rampai. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, 1998.
Tamara, Shafira Shada. “Akulturasi Kebudayaan Arab Di Indonesia.” Semnasbama (Seminar Nasional Bahasa Arab) 5 (2021): 290–301. https://prosiding.arab-um.com/index.php/semnasbama/article/view/798.
Tim Penyunting PUI Javanologi UNS. Menggagas Metodologi Jawa, Wacana, Identitas Dan Paradigma. Surakarta: LPPM UNS, 2021.
Wigaringtyas, Putri Pramesthi. “Dramatari Ramayana Karya Nuryanto (Suatu Kajian Kreativitas).” Thesis, Institut Seni Indonesia, 2014. http://repository.isi-ska.ac.id/1119/.
Wikipedia. “Barongsai.” Accessed December 28, 2023. https://id.wikipedia.org/wiki/Barongsai.
Wikipedia. “Transeden.” Accessed December 23, 2023. https://id.wikipedia.org/wiki/Transenden.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Henry Soelistyo Budi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The authors hold the copyright. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. How ever the author should affirming that the article is their original work should accompany the article via online submission form. Authors are permitted to share a Preprint of their article anywhere at any time. Link Declaration of originality (PDF)